Marisa's blog: Februari 2012

Senin, 06 Februari 2012

The Javanese Culture

THE JAVANESE
The area of Java is very vast covering central and east Java island. In ancient time Mataram kingdom which are now the the special district of Yogyakarta and Solo in Central Java were the center of their culture. In 1755 the kingdom was splited into 2, one is the Sultanate of Yogyakarta, and one other is Kasunanan of Surakarta ( both are Islamic kingdoms ). Javanese speak complex dialect which introduces social status. In general the dialect is divided into two levels that are "Ngoko" dialect which is spoken among known partners, and "Krama" dialect which is spoken among those who are not known each other and for those whose social status is considered higher. Both Ngoko and Krama have more further variations, when it was spoken for palace member, higher status level, or more senior people, or for lower level, etc.

Java land is the most densely populated in Indonesia. Many big cities are still developing such as Yogyakarta, Semarang, Solo, Surabaya, Blitar, and Malang. While dozens of medium to small cities still heavy with population. So the welfare of the people is still a tremendous big works. Still a large part of the population working on the land cultivating rice, cassava ( marlihot utilissima Phl), corn (zea mays L), yam (ipomea batatas poir ), Kacang ( vigna sinencis), gude (cjamis cajan), soya ( glycine soya Bth ), bean (arachis hypogen L), etc.

Some people work in government offices, private companies, trades and especially near the beaches as fishermen. Personal ownership of land in Java is the same as other areas in Indonesia. The ownership is transferred down from generation to generation, divided among the heirs. That is why in Java most family has a small land for farming.

Kinship system in Java is almost the same as in Bali, that is forbidden to marry between brother and sister, nephew, and children among brothers and sisters, and marry older woman. There are many ways a man and a woman come to their marriage status. First the family of the man come to the family of the woman to request their daughter, and this is the normal procedure. Second is when a man after dedicated himself to the parent of the woman, than is given as a present to marry their daughter. Third is the present from royal family. Fourth is the family of the woman come to the family of man to request. Fifth is when a marriage is arranged by both parents, in this case the marriage will be an imperative and forced by both parents. This way is become very rare and might be disappear in the future. Divorce in some reasons is accepted due to the absence of child, inability of husband to give welfare to the wife, and other reasonable causes.

In Javanese society there is class considered high status such as "bandara-bandara" consist of royal family lineage, and the "priyayi" the government workers and learnt persons. In contrast to above 2 groups is a class called "wong cilik" means small people, those are the common people which is mostly poor. Based on religious characteristics there are "Santri" and "Kejawen" Santri is Moslem that is very obedience with Islamic rules, while Kejawen is Moslem but they are not praying nor have the idea to go for a haj to Mecca.

Organizationally, the smaller unit of administration is called Desa or Kelurahan with head called "Lurah" Once again the understanding of Desa in Java contains much different affairs compared those a Desa in Bali. A Desa in Java is an administrative area as a bridge between Indonesian government with local organization.

Islam has been is the majority religion in Java, not question about that as at every corner of the land we can see mosques. Not all Javanese practice religious rituals according to the Islamic doctrines. As already mentioned there are "Kejawen", and also many people are Christian, Hindu, Buddhist, and others. The Moslem-Kejawen believe that there is an omni-power incomparable wherever and whenever it does.. This supreme power is called "Kesakten" Below kesakten there are ancestor's spirits, good and evil spirits which can affect human life. In conjunction with this power and spirits they make an offering and a feast for the blessing ceremony. Those rituals such as:
  1. Life circle rites including many ritual after death. Basically there are ritual from Pregnancy - Birth - Life - Death - After Death.
  2. Various ritual for the Desa, Rice field, and Land cultivation,
  3. Various ritual for the Moslem holidays,
  4. Ritual for special event such as opening new house, diseases, long journey etc.
During the ritual they make an offering and is dedicated to supreme power and the lower invisible beings. Even, after death they have ceremonies after 3, 7, 40, 100, and 1000 days.

In their ritualistic tradition it is very clear that influence of Hindu is still very strong observing from the names they use, and some specific beliefs which arises such as (1) a belief of good and evil spirits, (2) a belief mixed between Moslem and Hindu, (3) a belief showing Hindu characters, (4) a belief in mystic. They are all in search of human welfare.

Various tourism interests are spreaded over Java from western tip to eastern tip of the island. Lately the security concern is arises due to the economic crisis of the country which is not last yet.

Something about “CINTA”


Pernah gak sih berfikir pengertian yang pas buat kata cinta? Kayaknya gak pernah ada deh! Soalnya kalo kita tanya ke beda orang, kita akan ngedapetin jawaban yang beda juga. Kenapa gue bisa bilang beda? Yaiyalah toh cinta kan sebuah perasaan, perasaan yang dirasain banyak orang.








Berikut adalah beberapa pengertian atau devinisi cinta pas gue nanya ke beragam orang:
-CINTA itu perasaan dimana lo akan suka sama orang lain, merhnatiin dia terus, bahkan lo suka niru hal yang sering dia lakuin  (nanya ke orang yang lagi mencintai orang lain)
-CINTA itu perasaan yang gak nentu lo gak akan tahu kemana cinta akan ngebawa lo, karna lo gak bisa berfikir dengan jernih dengan CINTA lo (nanya ke orang yang lagi galau karena cinta)
-CINTA akan ngebuat lo berada di dunia dimana cuma ada lo sama dia, karena kebanyakan CINTA ngebuat kita ngelupain orang lain (nanya ke orang yang lagi kasmaran karena cinta)
-CINTA bisa ngebuatlo jadi gila, ngebuat lo ngelakuin hal yang diluar nalar manusia, lo bisa ngelakuin hal yang tadinya lo benci hanya karna dia suka itu (nanya ke orang yang gila karena cinta)
-CINTA itu perasaan antara 2 insan manusia, dimana keduanya akan saling melengkapi satu sama lain (nanya ke orang yang mencintai juga dicintai)
-CINTA itu 5 kata yang terbentuk dari huruf C,I,N,T, dan A yang sangat beraneka ragam artinya (nanya ke orang memaknai cinta dengan beraneka pandangan)
-CINTA itu pengorbanan, lo mesti ngorbanin orang yang lo suka ke orang lain, hanya karena lo mau dia bahagia (nanya ke orang yang mengorbankan kebahagiaannya demi kebahagiaan cintanya)
- CINTA itu perpaduan antara kasih sayang alami (tidak munafik), dan tidak harus melibatkan 2 kekasih saja,melainkan cinta pada orang tua,sahabat, bahkan sang maha kuasa. (nanya orang yang beriman)
-CINTA itu bagus ya. Bisa mendapat pemasukan bulanan dari sang kekasih. Karena dia sayang banget dan cinta sama kita sehingga rela ngelakuin apapun. (nanya orang cinta materialistis)
-CINTA itu, ikrar kita pada hati untuk setia dan loyal pada satu kekasih kita saja.Sehingga perlu banyak pengorbanan, harta, dan nyawa. (nanya korban si materialistis)
-CINTA itu pertarungan,kita mesti berjuang untuk ngedapetin cinta kalau nggak nanti diambil orang lain (nanya ke pejuang cinta)
-CINTA sesama kekasih gak harus melibatkan 2 gender selalu.(nanya si homo dan lesbi)
-CINTA itu.....basi!!! Gak penting!!Gak realistis!!!! (nanya orang putusasa gak merasakan cinta)
-CINTA itu sah-sah saja...(nanya orang cuex)


Kalo dijabarin satu-satu gak akan selesai.Karena, sesungguhnya gak seorangpun dapat mengartikan arti cinta sebenarnya... Love and piece.Cinta buat para pembaca... 



ps: JADI MENURUT LO, LO ADA DIANTARA ORANG YANG MENDEFINISIKAN CINTA SEPERTI APA?

My Best Friend and My First Love


Siang itu matahari bersinar sangat terik namun tidak seperti suasana kelas yang sedang riang. Hari ini kami semua bermain tentang pengalaman terbaik dan terburuk yang pernah kami alami. Sebenarnya permainan ini tidak begitu seru namun tiba-tiba menjadi seru ketika Pak Dena ikut bermain.
Pak Dena adalah guru Bahasa Indonesia kami. Dia baik sekali. Mungkin jika ada nominasi guru terbaik teramah terlucu terjayus ter semua deh dia pasti masuk. Tapi kami semua tidak pernah menyangka kalau dia pernah mengalami suatu pengalaman terbaik sekaligus terburuk secara bersamaan.
“Saat aku masih duduk dikelas 3 SMP seperti kalian,….” Pak Dena selalu menggunakan kata ganti aku dibanding menggunakan kata bapak. Katanya ia ingin menjadi teman yang mengajarkan kami yang bodoh ini bukan guru yang mengajar untuk mendapatkan nafkah.
“Terus pak?”tanya Ghandi yang memang punya rasa penasaran yang tinggi akan sesuatu yang belum pernah ia ketahu.
“Saat itu aku punya sahabat, dia bernama Tama, dia baik sekali, dan kami sangatlah dekat tak ada yang bisa memisahkan kami, kemana saja kami pergi kami selalu bersama, aku bahkan telah menganggapnya seperti adikku sendiri…..”ia memandang jauh melewati pintu kelas. Mungkin ia sedang mengingat-ingat masa-masa SMPnya.
“Kalau ceritanya gitu doang saya juga bisa cerita kali Pak!”tiba-tiba Ojan berseru dan memecahkan bayanganku terhadap cerita Pak Dena.
Pak Dena pun melanjutkan ceritanya bahkan ia tidak menghiraukan Ojan juga anak-anak lain. Pak Dena seperti berbicara pada dirinya sendiri, pandangannya tidak pada kami. “Aku menganggapnya seperti adik yang harus kulindungi setiap saat. Suatu hari aku bercerita padanya kalau aku ingin menjodohkan anakku dengannya”
“ ‘Tam, gimana kalo kita ngejodohin anak kita masing-masing. Aku pengin kita ada ikatan keluarga beneran’ kataku padanya.
‘Ngejodohin? Kamu yakin? Pasti anak kita gak akan mau dikira masih zaman Siti Nurbaya kali’
‘Yah gak apa-apa. Kan kita gak maksain cuma ngejodohin aja, mungkin mereka jodoh’
‘ENGGAK!!! Aku gak mau Dena!’ lalu dia meninggalkanku. Awalnya aku kira dia cuma marah biasa namun lama kelamaan sepertinya masalah ini jadi besar. Aku gak mau kehilangan dia cuma karena masalah sepele’ kayak gini. Tapi Tama, aku bingung. Ada yang aneh dari dia. Tiap aku mencoba mendekat dan berbicara dia langsung berusaha menjauhiku. Dia buat alasan-alasan yang dulunya gak ada. Tapi anehnya dia tetap baik kepadaku. Namun di lain sisi, aku juga merasa kehilangan Rara, dia sahabat juga wanita yang kucintai. Sebelum pertengkaran itu, kami sering bermain bertiga. Namun kini tak ada kebersamaan lagi diantara kami. Dan seiring berjalannya waktu ternyata Rara mulai menjauhiku juga. Aku kehilangan Tama dan Rara. Entah apa yang terjadi tapi aku harus bertanya pada mereka, aku tak mau terus dihantui rasa bersalah seperti ini. Di suatu malam akhirnya aku beranikan diri untuk pergi ke rumah Tama dan menanyakan hal ini. Seperti biasanya, aku mengetuk jendela kamar Tama. Namun sebelum aku mengetuknya tiba-tiba terdengar suara tangisan dari dalamnya. Betapa kagetnya aku saat menyadari suara itu adalah suara Rara, cinta pertamaku.
‘Tama, mau kamu apa ngelakuin ini? Kamu mau buktiin kalo kamu sahabat terbaik Dena gitu!!!’
‘Aku gak mau apa-apa, yang penting dia senang itu doang’
‘Tapi tolong jangan bawa aku kedalam cinta segitiga ini. Aku gak kuat slalu kayak gini’
‘Ra, aku juga gak mau ngelakuin ini. Aku cuma mau yang terbaik untuk Dena, aku gak mau Dena benci sama aku’
‘Tapi gak dengan ngancurin cinta kita kan?’
Perlahan-lahan, jari-jariku mulai kaku. Aku tak bisa bergerak. Tama merelakan cintanya hanya demi aku. Aku tahu memang kami bersahabat tapi aku tak akan pernah berfikir untuk membiarkan cintaku untuk orang lain. Air mata mengalir deras di kedua mataku. Telingaku tak kuat lagi mendengar semua perkataan Tama yang mendukungku mati-matian.
Malam itu aku pulang ke rumah tanpa berbicara sepatah kata pun pada Tama juga Rara. Keesokan harinya aku minta maaf sama Tama dan bilang kalau sebaiknya ia harus segera menembak Rara. Dia senang sekali. Dua tahun yang lalu aku dengar mereka berdua telah menikah dan baru kemarin aku dapat berita dari Tama kalau ia mempunyai seorang bayi laki-laki yang baru lahir dengan selamat dan mereka memberikan bayi itu nama ‘Dena’, katanya untuk mengingatku selalu.
Aku selalu berfikir bagaimana jika malam itu aku tidak ke rumah Tama dan mendengar semua yang terjadi, aku tak tahu apa yang akan terjadi saat ini. Dan mungkin Dena kecil tidak akan ada.

Kehidupan mungkin akan berakhir detik ini atau bahkan detik selanjutnya……


 Kehidupan. Kita pasti udah sering banget ngedenger omongan ‘kiamat bentar lagi’, ‘kiamat udah dekat’, atau segala hal yang berkaitan dengan itu. Tapi itu kan yang dimaksud sama kiamat besar, gimana yang untuk kiamat kecilnya. Yah, kita gak pernah tahu kan kapan kita akan meninggal. Mungkin aja saat ini kita masih di sekolah maen-maen sama temen eh gak taunya pas pulang sekolah kita ketabrak mobil atau terjadi apa gitu ke kita sampai akhirnya kita meninggal. Ya ampun naudzubillah min jalikk deh!

Jadi gini nih cerita gue tentang kehidupan, Awalnya gue gak pernah mikirin tentang kehidupan. Kalo ada orang bilang kiamat gue cuma inget beberapa hari setelahnya, setelahnya gue gak pernah inget. Tapi pas gue nonton film 49 days di indosiar pas bulan Januari kemaren, hati gue bener-bener terbuka ni film nyeritain seorang cwek yang berusaha untuk bisa hidup lagi. Dia mesti minjem tubuh orang lain untuk bisa diliat sama orang lain. Ya ampun asli  gue miris banget nonton tuh film. Cewek itu cuma bisa hidup kalo dia ngedapetin 3 tetes air mata yang mengandung 100 % ketulusan dari orang yang bukan keluarganya. Dan untuk ngedapetin air mata dengan 100% ketulusan itu ternyata susah banget, gue tahu selama ini gue sering banget nangis kalo baca novel sedih. Gue tahu gue nangis saat itu, tapi tangisan gue gak berarti apapun. Inget, di dunia ini banyak orang yang bersandiwara menangis. Dan kini gue cuma mau ketika gue meninggal nanti gue pengen semua orang yang gue kenal nangis buat gue dengan 100 % ketulusan dari dalam hatinya. Kalian semua pasti mau kayak gitu juga kan ??
Yah beginilah daftar hal yang mesti + kudu kita lakuin saat ini (inget saat ini bukan kapan-kapan) karna mengingat kita bisa aja meninggal detik ini atau detik setelahnya:
1. Jadilah orang yang pemerhati orang lain
     Ada pepatah mengatakan ‘Kalo mau dihormati hormatilah orang lain’, yah ini    sama aja kayak jadi pemerhati orang. Lo jangan merhatiin diri lo sendiri, pikirin juga orang lain. Toh mereka juga akan merhatiin lo karna lo biasa merhatiin mereka.
We can live with person and person can live with us
2. Usahakan sembunyikan rasa sakitmu
     Hei, kalian pasti pernah kan ngerasa galau, sedih, sakit hati, atau apapun itu. Tolong sembunyikan rasa itu!!! Jangan pernah nunjukin ke orang lain kalo lo sedih, lo bisa aja dikenal orang sebagai orang yang sedih atau apapun itu.
Dan pastinya lo gak mau kan ketika lo meninggal nanti, orang lain akan bertanya ‘Oh si David yang suka galau itu yah?’ Aduh, please deh jangan sampe lo dikenang kayak gitu.
3. Berusahalah jadi orang yang terbahagia di dunia ini
     Sebenarnya sama aja intinya kayak no.2 tapi kali ini lo mesti kadi orang yang paling bahagia di dunia ini. Gimana gak bahagia? Lo diizinin untuk hidup di dunia ini, Lo bisa makan apapun yang lo mau, Lo bisa minum apapun yang lo mau, Lo bisa ngelakuin apapun yang lo mau. Lo mestinya bahagia, dan dengan kebahagiaan lo itu mungkin semua orang akan berfikir saat lo meninggal nanti lo masih akan tetap tersenyum pada mereka dari surga. Ceileh,…. Sempurna banget rasanya hidup kalo kayak gitu
4. Jangan jadi orang munafik
    Orang munafik itu gak pernah disukain sama siapa aja, bahkan temannya sendiri. Dan kalo lo jadi orang munafik, mungkin lo bakal enggan untuk ngedapetin teman sejati. Temanlo Cuma ada saat lo seneng dan saat lo susah…… ngilang entah kemana? Dan yang mungkin lagi kalo lo jadi orang munafik, temenlo juga cuma pura-pura jadi temenlo. Gue gak yakin mereka mau berkorban demilo. Jadi mending gak usah jadi orang munafik, kalo misalkan lo munafik, dan disaat lo meninggal nanti mungkin orang-orang di sekitarlo bakal bilang ‘Oh si A meninggal? Yaudahlah biarin aja, gak ada orang kayak dia lagi di dunia ini!’ Dan mereka pastinya gak akan dateng ke pemakamanlo dengan alasan : A kan udah meninggal, dia gak akan tahu kalo gue gak dateng ke pemakaman dia ini. Udah yuk pergi aja! Mending jangan deh lo sekali-kali jadi orang munafik!
Menurut gue sih cuma segitu yang mesti kita lakuin agar dikenang jadi orang baik
WE DOESN’T NEED EVERYBODY KNEW US THAT WE ARE SMART
BUT WE NEED EVERYBODY KNEW US THAT WE ARE KIND
Map yah kalo ada kesalahan kata-kata ini Cuma argument gue mau ikutin boleh, gak maunya juga no problem!!

Kamis, 02 Februari 2012

All about Rio


Biodata Mario Stevano Aditya

Nama                   : Mario Stevano Aditya
Panggilan              : Rio
TTL                      : Manado, 24 Oktober 1997
Anak ke                : kedua dari 2 besaudara
Nama ayah            : Zeth Hailing
Nama Ibu              : Maya
MaFa                    : Chitato
olahraga favorit      : Berenang dan bola basket
Hobi                      : maen gitar
Benda kesayangan : kalung hadiah ulang tahunnya dari Kak Acel
Warna kesukaan    : Kuning
Agama                   : Kristen Protestan
FB                         : Mario Stevano Aditya
twitter                    : @riostevadit

itulah sekilas biodata tentang Rio, sekarang beralih ke fans-fans Rio
nama fans Rio itu RISE ( Rising Star is on the way )  berdiri tanggal 31 Januari 2010, sekarang sudah menginjak tahun kedua.
group di facebook : 14thriobornday


maap yah kalo ada kesalahan dan klo misalkan ada yang mau nambahin tinggal comment aja
makasih